Sabtu, 06 Desember 2014

Tugas Ganesa Bahan Galian : Endapan Kuroko

Endapan Kuroko

         Endapan Kuroko adalah endapan yang berupa urutan pengendapaan dari pada logam –
logam sulfida dan sulfat. (“Strata bound poly metallic sulphida – sulfhate deposits“).
Proses pembentukannya erat sekali dengan kegiatan vulkanisme bawah laut dan
dipengaruhi oleh pengaruh aktivitas hidrotermal.

Contoh endapan yang dibahas adalah yang terdapat di Kosako dan Fiji, Jepang. Endapan
serupa terdapat di Kanada , Rio Tinto, Iran, Australia dan Skandinavia.

Ciri – ciri endpan Kuroko adalah sebagai berikut :
• kejadian , bermula daripada bentuk tubuh berupa pipa yang mengalami mineralisasi
karena pengaruh aktivitas vulkanik (“volcanogenic origin“). Kemudian diikuti
aktivitas hidrotermal dengan urutan kejadian antara lain.
- Siklus Pengendapan diawali oleh ekstrusi berupa masif berbentuk bataun
bereksi desitik yang agak berlapis (“ poorly bedded dacitic breccias “) yang
berumur Miosen – Pliosen.
- Karena kandungan gasnya yang makin lama makin bertambah, maka
akhirnya terjadi peledakan (eksplosif) dan menghasilkan endapan pumice
yang sangat banyak.
- Kontak antara gas yang dikeluarkan dengan air laut dan batuan sedimen
yang ikut tercampur menyebabkan terjadinya pelarutan.
- Selanjutnya terjadi proses konsentrasi dan pelarutan daripada uap, gas dan
air laut.
- Kemudian terjadi endapan disekitar lubang/vent daripada kepundan.
- Karena pengaruh hidrotermal yang kemudian aktif maka terbentuklah
endpan bijih.

Endapan yang terbentuk bisa berupa “ dissemnated veins “ dan “ irregulear spheroidal
pods “ atau berupa “ massive lenticular bodes “ dengan memperlihatkan kenampakan
perlipatan (“Strata bound “).
- Urutan proses mineralisasinya diawali oleh pembentukan formasi gipsum
yang mengalami proses ubahan silifikasi dan argilitisasi dicirikan oleh
adanya mineralisasi yang intensif.
- Setelah itu terjadi proses mineralisasi sulfida komplekx (mixed sulphide
mineralization) dan arhilitasasi yang intensif.
- Selanjutnya terjadi aktivitas fumarola yang bersamaan dengan proses
peledakan yang menghasilkan breksi pumice dan aglomerat.
- Endapan yang terbentuk merupkan hasil sublimasi dan terdapat disekeliling
lubang/vent fumarola dan mengandung logam – logam Fe, Cu, Pb dan Zn
yang terjadi pada temperatur rendah.
- Bentuk struktur bijih bisa berupa : “brecciated ore” dan “ homogenous
laminated pyrite – sphalerite dan scatteered barite “.
- “Banding struktur“ dan “collofrm“ (gel) terjadi di ruang terbuka (air –
udara).
- Penyebaran endapan kearah sulfida Pb, Cu – Zn berkonsentrasi kearah atas
(“top“) daripada seluruh endapan, sedangkan endapan sulfida Cu menyebar
kearah bawah (“bottom“). Mieneral konvelit terbentuk pada“ zona
supergene enrichment “ dan berada dibawah daerah gossan.

Zone 1 : smektit, zeolit, barit, oksida besi, silika
zone 2 : smektit – illit, barit, anhidrit, kuarsa,klorit
zone 3 : serisit – illit, barit, albit, klorit, anhidrit (epidot), kuarsa
Meskipun Endapan VHMS memiliki berbagai bentuk, namun endapan ini mempunyai pola yang konsisten dalam hal zonasi logam, tekstur bijih maupun ubahan. Penyebaran logam yang radial (dari bagian dalam) yaitu: zone Fe-rich (kondisi lebih panas) berturut-turut kemudian zone Fe-Cu, Cu-Pb-Zn, hingga zone Pb-Zn- Ba dibagian luar dan lebih dingin. Emas pada VHMS hadir berasosiasi dengan mineral lain, dibagian yang berbeda pula dari endapan ini.
• dibagian barit (atas) : berupa electrum
• di lensa-lensa bagian tengah dan atas : berupa inklusidalam arsenopirit dan berasosiasi dengan sfalerit
• dibagian bawah, emas hadir berupa elektrum atau tellurid, berasosiasi dengan kalkopirit dan/tanpa pirit (Huston, et al.1992).

Gambar  Penampang endapan Kuroko (Shirozo,1974;Urabe dkk, 1983, dikutip dari Kingstone & Morrison, 1997)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar