Sabtu, 29 November 2014

Tugas 3 Geologi Struktur

Soal :

1. Tuliskan dan jelaskan pengertian lipatan  (fold) disertai gambar !
2. Tuliskan dan jelaskan genesa (asal-usul) lipatan (fold) disertai gambar !
3. Tuliskan dan jelaskan klasifikasi lipatan (fold) disertai gambar !
4. Tuliskan dan jelaskan lipatan  (fold) dan bagian-bagiannya (unsure-unsurnya) disertai gambar !
5. Gambarkan contoh jenis-jenis lipatan (fold) (5) !
6. Gambarkan suatu antiklin atau sinklin menunjam dan bagian-bagiannya !
7. Gambarkan suatu isoklin ,monoklin,dan homoklin !
8. Gambarkan suatu antiklinnorium dan sinklinorium !
9. Gambarkan suatu struktur dome (kubah) dan basin (cekungan) !


Jawaban :



1.  Tuliskan dan jelaskan pengertian lipatan  (fold) disertai gambar !
Jawab :
Lipatan (fold) adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula membentuk lengkungan.selain itu Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsurgaris atau bidang didalam bahan tersebut.


2. Tuliskan dan jelaskan genesa (asal-usul) lipatan (fold) disertai gambar !
Jawab :

          Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. 
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. 
       Perlipatan adalah deformasi yangtak seragam (inhomogeneous) yang terjadi pada suatu bahan yang mengandungunsur garis atau bidang. Walaupun demikian, suatu deformasi yangmenghasilkan lipatan pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisiyang lain. 
Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis ataubidang, tidak menunjukkan tanda perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa,suatu unsur yang sebelumnya berbentuk lengkungan dapat berubah menjadibidang atau garis lurus, atau suatu unsur dapat tetap sebagai struktur bidang ataugaris lurus setelah terjadi deformasi.
       Struktur lipatan di samping mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yag terkecil (mikro fold) hingga berukuran regional(mega fold) juga memiliki bentuk yang bermacam-macam. 
Adanya variasi ukuran dan bentuk tersebut tergantung pada sifat fisik batuan yang terlipat, sistem tegasan, dan mekanisme pembentukanya serta waktu serta besarnya gaya yang bekerja.



3. Tuliskan dan jelaskan klasifikasi lipatan (fold) disertai gambar !
Jawab :

KLASIFIKASI LIPATAN

Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:
1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
4. Recumbent Fold (lipatan rebah)



Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:
1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.
2. Similar Fold. : sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
3. Chevron Fold. : lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya merupakan bidang planar.
4. Isoclinal Fold. : lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar.
5. Box Fold : lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar
6. Kink Fold : lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar




4. Tuliskan dan jelaskan lipatan  (fold) dan bagian-bagiannya (unsure-unsurnya) disertai gambar !
Jawab :

BEBERAPA UNSUR LIPATAN
1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.  
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin           
4. Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan horizontal, diukur pada bidang poros.
5. Depresion , daerah terendah dari puncak lipatan.
6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
7. Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge Line dari suatu lipatan.
8. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).
9. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
10. Back Limb, sayap yang landai.
11. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan. 
12. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.
13. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
14. Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin.
15.  Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak di dalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan.
16. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.        
17. Trough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah ada setiap permukaan lapisan pasa sebuah sinklin.
18. Trough Surface, bidang yang melewati Trough Line.
19. Axial Line, garis khayal  yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
20. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya.


5. Gambarkan contoh jenis-jenis lipatan (fold) (5) !
Jawab :

(Di Gambar!!!!)

6. Gambarkan suatu antiklin atau sinklin menunjam dan bagian-bagiannya !
Jawab :

(Di Gambar!!!!)



7. Gambarkan suatu isoklin ,monoklin,dan homoklin !
Jawab :
- Isoklin
(Di Gambar!!!!)


- Monoklin

(Di Gambar!!!!)


- Homoklin

(Di Gambar!!!!)



8. Gambarkan suatu antiklinnorium dan sinklinorium !
Jawab :
- Antiklinnorium

(Di Gambar!!!!)

- Sinklinorium

(Di Gambar!!!!)



9. Gambarkan suatu struktur dome (kubah) dan basin (cekungan) !
Jawab :
- dome (kubah)

(Di Gambar!!!!)
- basin (cekungan)

(Di Gambar!!!!)


TP 4 Lab.Petrologi

1. Jelaskan klasifikasi batuan sedimen klastik menurut skala wentworth ?
    Jawab:

    skala Wentworth, diantaranya yaitu :

    Boulder                                ≥256 mm
    Cobble                                  64 – 256 mm
    Pebble                                  4 – 64 mm
    Granule                                2 – 4 mm
    Sand                                     1/16 – 2 mm
    Silt                                        1/256 – 1/16 mm
    Clay                                      ≤1/256 mm

    Boulder dan Cobble dapat diartikan sebagai bongkah, Pebble sama dengan kerakal, Granule seukuran dengan kerikil, Sand sama dengan pasir, sedangkan Silt dan Clay adalah lempung.
Batuan sedimen klastik terdiri dari butiran-butiran. Butiran yang besar disebut fragmen dan “diikat” oleh masa butiran-butiran yang lebih halus, matriks.Batuan sedimen klastik yang dikelompokkan berdasarkan besar butir materialnya, sebagai konglomerat batu pasir, serpih dan batu lempung.
Konglomerat mempunyai fragmen pengukuran bongkah yang bentuknya membulat. Apabila fragmennya menyudut ( tidak membulat ) dinamakan breksi.Konglomerat atau breksi yang fragmennya terdiri berbagai macam dinamakan konglomerat atau breksi polimik. Sedangkan, yang terdiri dari hanya satu macam disebut monomik.
Batu pasir terdiri dari material yang berukuran pasir ( 1/16 sampai mm ).
Serpih mempinyai besar butir lebih kecil dari pasir ( 1/16 sampai 1/256 mm).
Batu lempung berbutir sangat halus, lebih kecil dari 1/16 mm.
Untuk menelitinya tidak dapat dipergunakan mikroskop biasa, tetapi dengan mikroskop elektron yang mempunyai daya pembesar sangat tinggi.


2. Jelaskan proses terbentuknya sedimen klastik dan non klastik dan berikan contohnya minimal 5 ?
Jawab :

Batuan sedimen kalstik

Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi.
Proses diagenesa antara lain :

a) Kompaksi Sedimen
    Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.

b) Sementasi
    Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.

c) Rekristalisasi
    Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.

d) Autigenesis
    Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dan lain-lain.

e) Metasomatisme
    Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal.

Batuan Sedimen Non-Klastik

      Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 ® CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu bara), dan lain-lain.
    Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (Pettjohn, 1975). Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan yaitu :

a) Golongan Detritus Kasar
    Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut.

b) Golongan Detritus Halus
     Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal.

c) Golongan Karbonat
    Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya.

d) Golongan Silika
     Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.

e) Golongan Evaporit
     Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat  memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.

f) Golongan Batubara
    Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.



3. Apa yang dimaksud dengan frgmen,Matriks,dan semen serta bagiannya ?
    Jawab :

a. Fragmen
    Yaitu butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa mineral, pecahan batuan, cangkang fosil dan zat organik.

b. Matriks (massa dasar)
    Yaitu butiran yang lebih kecil dari fragmen, terendapkan bersama – sama dengan fragmen, terdapat di sela – sela fragmen sebagai massa dasar. Seperti fragmen, matrik dapat berupa mineral, pecahan batuan maupun fosil. Matrik sangat halus sehingga aspek geometri tak begitu penting, terdapat di antara butiran sebagai massa dasar.

c. Semen
    Yaitu material yang sangat halus ( hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop ) diendapkan setelah fragmen dan matrik, sebagai pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat berbentuk amorf maupun kristalin. Semen umumnya terdiri dari :

-    Semen karbonat ( kalsit, dolomit )
-    Semen silika ( calsedon, kuarsit )
-    Semen oksida ( limonit, hematit, dan siderit )

Pada sedimen berbutir halus ( lanau atau lempung ) tidak terdapat semen, karena tidak adanya rongga atau ruang antar butir.

Senin, 24 November 2014

Tugas 2 Geostruk (Dosen Kak Arabus)


  1. Tuliskan dan jelaskan pengertian kekar disertai gambar ?
Jawab :
Kekar merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Karena sifat bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya. 


2. Tuliskan dan jelaskan ganesa kekar disertai gambar  ?
     Jawab :
  • Kekar Berdasarkan Ganesanya
a.Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)
yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension)







b. Kekar Gerus
Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung mengelincirkan bidang satu sama lainnya ya




c. Kekar Hybrid
Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.






2. Tuliskan dan jelaskan klasifikasi kekar (5) di sertai gambar ?
Jawab :
a. Klasifikasi kekar berdasarkan bentuknya
- Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan yang lainnya

.



- Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan




b. Kekar Orde Pertama
Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari gaya pembentuk kekar Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative besar .

-Kekar Orde Kedua
Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya balik atau lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .

c. Klasifikasi kekar berdasarkan kedudukan relatifnya yaitu :
1. Kekar menjurus ( strike joint ) kekar yang arah jurusnya sejajar atau hampir sajajar dengan jurus perlapisan batuan
2. Kekar kemiringan ( dip joint ) kekar yang arahnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan .
3. Diagonal joint yaitu kekar yang jurusnya terletak di antara arah jurus dan kemiringan batuan yang berasosiasi dengannya .



d. Berdasarkan ukuran
• Kekar minor ukurannya > Inch
• Kekar mikro ukurannya 1cm-1 inch
• Major joint dapat dilihat pada contoh setangan ( hand specimen) atau pada singkapan
• Master joint ukurannya kurang lebih 100 feet , hanya dapat dilihat melalui foto udara

3. Tuliskan dan jelaskan unsure-unsur kekar ?
Jawab :
Unsur-unsur Kekar
Kekar memiliki unsur-unsur yang membedakan dengan struktur lainnya yaitu :        
1. Conjugate shear fracture ; kekar berpasangan yang terjadi akibat gaya compressive umumnya membentuk sudut lancip terhada arah tegasan utama.
2. Strike dan dip; Arah jurus dari bidang kekar dan susdut yang dibentuk terhadap bigan horizontal
3. Orientasi kekar; arahan umum dari satu set kekar yang ada
4. Joint spacing; jarak rata-rata antaar joint diukur tegak lurus joint


5. Tuliskan dan jelaskan cirri-ciri kekar ?
Jawab :
secara umum dicirikan oleh:
 a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; 
 b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;
 c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter
retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. 
Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam pola-pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus vektor tegasan (stress). Terkadang beberapa kekar saling berpotongan, membagi sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah. Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan rendah.

Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur migrasi minyak bumi atau air tanah. Apabila kekar dilewati larutan hidrotermal, maka mineral dapat mengendap di sana, membentuk urat mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting dilakukan sebelum membuat desain waduk.


Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.










Minggu, 23 November 2014

Tugas Genesa Bahan Galian



1. Gambarkan Zona Alterasi (Perubahan-perubahan) Menurut Guill Bert dan Park Tahun 1986 dan Jelaskan......???

Jawab :   

 Penjelasan :
       GuilbertdanPark, 1986, mengemukakan model hubungan antara mineralisasi dan alterasi dalam sistem epitermal (gambar 6). Beberapa asosiasi mineral bijih maupun mineral skunder erat hubungannya dengan besar temperatur larutan hidrotermal pada waktu mineralisasi. Mineral bijih galena, sfalerit dan kalkopirit terbentuk pada horison logam dasar bagian bawah dengan temperatur ≥ 350oC. Pada horison ini alterasi bertipe argilik sempurna dan terbentuk mineral alterasi temperatur tinggi seperti adularia, albit dan feldspar. Fluida hidrotermal di horison logam dasar (bagian tengah) bertemperatur antara 200o- 400oC. Mineral bijih terdiri dari argentit, elektrum, pirargirit dan proustit. Mineral ubahan terdiri dari serisit, adularia, ametis, sedikit mengandung albit. Horison bagian atas terbentuk pada temperatur < 200oC. Mineral bijih terdiri dari emas di dalam pirit, Ag-garamsulfo dan pirit. Mineral ubahan berupa zeolit, kalsit, agat.